Periphery of the Wind
Seniman : Reza Kutjh
Variable Dimensions
Instalasi Multimedia
2023
Kurator: Ima Gusti
Periphery of the Wind
Periphery of the Wind merupakan sebuah observational project yang mendokumentasikan jejak-jejak intervensi manusia terhadap alam di lingkungan sekitar Jalan Daendels Pantai Selatan Kulon Progo, D.I. Yogyakarta. Dokumentasi berwujud video dikerjakan bersama SOKONG!, Reza Kutjh, Riskya Duavania dan Alwan Briilian sejak Agustus 2021.
Dari arsip hingga karya seni, lingkungan hingga video, konsep isu ekologi yang diperluas diwakili oleh Reza Kutjh dengan mendokumentasikan jejak-jejak intervensi manusia terhadap alam di lingkungan sekitar Jalan Daendels Pantai Selatan. Menampilkan foto, instalasi, dan video, karya ini merupakan hasil rekonstruksi dari eksplorasi kondisi dan transformasi fungsi sebuah ruang melalui narasi sejarah dan kontemporer. Berfokus pada rekaman pengamatan Reza Kutjh yang mengekspos struktur dan atmosfer lingkungan buatan manusia. Ia membuat indeks akan ingatan spasial di area yang rentan terhadap bencana. Rekamannya mendorong pengalaman imersif untuk melihat lebih dekat kondisi dan transformasi fungsi sebuah ruang.
Kulon Progo, terutama jalur lingkar selatan Daendels, telah menjadi salah satu wilayah yang menimbulkan banyak pertanyaan terkait masalah ekologi dikarenakan tidak sedikitnya alih fungsi lahan di sekitar jalur tersebut. Mulai dari tambang pasir, tambak udang, pelabuhan perikanan, pemecah ombak, hingga bandara. Serangkaian catatan perjalanan mengenai observasi riset dari seniman terdiri dari dua video. Kedua video tersebut membahas perubahan fungsi lahan, yang tidak hanya termanifestasi secara material, tetapi juga berfungsi sebagai pertanyaan dan rekaman—baik visual maupun lisan—tentang jejak-jejak intervensi manusia terhadap alam. Tidak sekadar rekaman kontemporer, dalam rangkaian karya ini juga dipamerkan arsip-arsip tepi laut selatan yang sudah terkurasi bersumber dari Tropenmuseum sebagai rujukan pengkaryaan.
Video milik Riskya Duavania dan Alwan Brilian ditampilkan pada pameran di Gprint Making Art Space sebagai catatan kaki dari video utama milik Reza Kutjh. Layaknya sebuah perjalanan, video ini merangkum obrolan remeh-temeh dan pertanyaan mengenai ketidaktahuan seputar pertambangan pasir, bangunan mangkrak, sampai proyek infrastruktur di sekitar bandara YIA (Yogyakarta International Airport) sebagai cara untuk melihat bagaimana isu material mengintervensi dan dilembagakan di kawasan tersebut. Di mana isi video ini membantu menegaskan gagasan pada video utama.
Menyoal ruang, karya ini tidak hanya melihat ruang sebatas tempat spasial. Ruang diartikan sebagai ranah atau arena suatu dinamika sosial terjadi (Foucault & Novenanto, 2022). Hal ini dikarenakan berbagai persoalan terkait ruang sosial bersifat dinamis seiring perkembangan zaman. Artinya, ruang secara sosial dipengaruhi oleh dinamika masyarakat yang memiliki interseksi dengan bermacam aspek seperti sosial, politik, ekonomi dan budaya. Dalam karya ini, analisis spasial jalur lingkar selatan Daendels membuka suatu lanskap tentang tenunan pengalaman dari keseharian masyarakat dalam menyiasati perubahan zaman dan gesekannya dengan aspek pendorong perubahan tersebut. Tenunan pengalaman adalah bentuk negosiasi menarik yang menyajikan text tentang suatu agensi yang unik dan organik. Dimana pendekatan spasial ini membuka banyak kasus menarik yang terbuka dan siap untuk didiskusikan. Sepanjang waktu dan sejarah, alam berada dalam batas-batas hubungan yang kita bangun dengan tempat itu, kemudian tunduk pada alokasi sumber daya dan tenaga kerja. Hubungan kompleks masyarakat dengan jalur lingkar selatan Daendels dan pemahaman tentang narasinya dibentuk oleh lingkungan yang dihasilkan dari intervensi, kontrol, dan buatan manusia.
Sebagai proyek berkelanjutan tentang keterikatan dan dampak aktivitas manusia terhadap ekologi sekitar, Periphery of the Wind muncul sebagai alegori pemahaman manusia yang terbatas tentang alam sekitar kita. Lebih lanjut, Periphery of the Wind merenungkan banyak representasi sepanjang pesisir pantai selatan yang terus-menerus dibuat dan diubah oleh manusia, “jalur lingkar selatan Daendels” berdiri sebagai bukti dan saksi pertumbuhannya sendiri.
Profil Seniman : Reza Kutjh
Reza Kutjh (Yogyakarta, 1994) adalah seniman visual yang berbasis di Yogyakarta yang mengeksplorasi medium fotografi, seni cetak, dan drawing. Kutjh memiliki fokus dengan keseharian, ingatan, budaya benda, dan relasinya dengan praktik spasial. Sedang mengembangkan proyek seri dokumenter mengenai terraforming di pantai selatan Yogyakarta. Kutjh juga tergabung dalam Barasub, kolektif yang berfokus seni sekuensial dan penerbitan mandiri. Saat ini, ia sedang melakukan penelitian visual dan proyek seni berbasis arsip di Unhistoried.