Dimensi Campuran
Kertas, meja kayu, sangkar burung atau ayam, kaktus, pengeras suara
2024
Kurator: Aprilia Ariesty Wibowo
Lokasi Karya: Joglo Pringgo Wiyono Sawit
Terdapat kira-kira sembilan juta Kepala Keluarga Perempuan di Indonesia yang sebagian besar merupakan orang tua tunggal perempuan –janda– yang harus hidup berdampingan dengan stigma yang ditujukan untuk mereka. Stigma terhadap ibu tunggal merupakan sesuatu yang terbentuk dan terstruktur sehingga membentuk hal seperti standarisasi yang ditujukan pada perempuan. Karya ini dibuat bersama oleh Ani Rufaida, Devi Nur Safitri, Fitri Indra Harjanti, Septi Diah Patmi Atun, Setiya Rahayu, Sri Wahyuni. Karya ini merepresentasikan upaya seniman dalam membangun ruang aman untuk melihat dan mendengar bagaimana ibu-ibu tunggal dengan daya bertahan dan melanjutkan hidup di dalam struktur yang sudah terbentuk di masyarakat, menantang norma-norma ideal dalam laku keseharian mereka, menghidupi realitas mengampu peran perawatan sekaligus tulang punggung keluarga. Tiap bagian pada karya merupakan refleksi dari pembacaan seniman selama bertukar cerita pengalaman dengan para ibu tunggal, juga suara-suara cerita pengalaman yang ditulis dan ingin diceritakan sendiri oleh para ibu setelah berkumpul bersama dalam kegiatan Peer Support yang telah dilakukan sebanyak tiga kali selama 3 hari berturut-turut.
Devi Nur Safitri, lahir di Purwodadi Grobogan, Jawa Tengah, pada tanggal 20 September 1994. Menempuh pendidikan S1 di Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta lulus di tahun 2019. Pengalaman-pengalaman empirisnya juga perjalanan kreatifnya terutama di ekosistem seni pertunjukan membentuk kesadarannya akan isu-isu gender yang terjadi di dan sekelilingnya. Melalui pertemuan dan keterlibatanya nya dengan komunitas juga individu-individu lain yang juga memiliki concern untuk bergerak dalam gerakan feminis, isu-isu equity, inklusi dan interseksionalitas ia terus belajar dan mengumpulkan pemahamannya mengenai hal-hal tersebut. Dalam asana bisa seni kali ini devi mencoba mempraktikan proses kreativnya dengan kesadaran bahwa ini adalah bagian dari pergerakan atau aktivisme.