Tema Silang Saling: Titian dan Undakan merupakan refleksi terhadap keragaman pendekatan, media dan isu yang diangkat oleh seniman program Asana Bina Seni 2022. Persilangan dan pertemuan di antara beragam hal yang berbeda membuat pameran ini menjanjikan kekayaan medium dan perspektif dari seniman generasi muda di Yogyakarta.
Terjaring dari panggilan terbuka pada Februari 2022, seniman-seniman ini mengelaborasi pendekatan mereka lebih dalam melalui serangkaian kelas sepanjang Maret April dan Mei 2022. Mereka terdiri dari 8 seniman individual dan 4 seniman kolektif, yang cukup beragam disiplinnya mulai dari lukis, patung, musik/bunyi hingga tari dan performans.
Titian dan Undakan adalah ungkapan untuk melihat bagaimana para seniman ini bekerja dalam relasi horizontal, saling menyambung dan membangun jembatan untuk mempertemukan narasi satu dengan lainnya. Sementara Undakan menjadi metafor bagi bagaimana mereka juga pelahan melangkah untuk mewujudkan ide-ide penciptaan yang lebih kompleks dan bersama-sama menjejakkan langkah pada tangga-tangga kreatif sehingga mereka bisa menyerap lebih banyak hal lagi di masa depan.
Beragam konteks menjadi perhatian para seniman ini, mulai dari pencarian makna terhadap tubuh dan identitas, penjelajahan atas tradisi, ritual, dan kritisisme atas situasi dan relevansi dengan masa kini, penggalian pengetahuan dan kebajikan lokal, disrupsi ruang urban dan lanskap-lanskap yang hilang, hingga pertanyaan terhadap masa depan pasca manusia yang kompleks. Para seniman menggali fokus penelitian mereka dengan diskusi bersama para kurator muda yang menemani mereka untuk bisa mempercakapkan isu yang dipilih dalam perspektif dan cara baca yang lebih tajam dan narasi yang lebih luas. Kerja memperluas khazanah percakapan antara seniman dan kurator juga memperkaya isu dari makin sudut pandang: arkeologi, psikologi, antropologi, media, kajian budaya, dan sebagainya.
Melalui pameran ini, para seniman muda membawa suara-suara sebuah generasi yang acap bimbang, tetapi justru pertanyaan-pertanyaan ini membawa titik untuk membuka ruang percakapan bersama di antara sebaya, untuk memahami dunia denan kacamata mereka. Proses penciptaan dan presentasi seni menjadi metode dan ruang belajar bersama untuk memperkaya pandangan hidup, bertukar pengalaman, dan berbagi pertanyaan pada penonton, sehingga bersama-sama dapat membongkar kanal-kanal percakapan yang mampet atau tak terhubung.
Bising Bisik Memori
Ali Azca
Pustaka Tanah dan Kolase Relief
Bakar Tanah Lab
Euforia Bermain Api
Catur Agung Nugroho
Antara Memori dan Identitas Diri
Chandra Rosselinni
Penghormatan Pada Gaia
Desy Febrianti
Ibarat Telur Di Atas Kepalaku
Ela Mutiara
Luput Suwuk
Febri Anugerah
Sounds from Lamaholot: Circle of Emotions
Gabriela Fernandez
Pilah Pilih
Kula Muda Project
Bulan Datang Bulan
Puan Pualam
Maluca: Innocent Sin
Salma Khoirunnisa
Museum of Nostalgia
Sekawan Project
Andika Wahyu Adi Putra
Ali Azca, Catur Nugroho, Ela Mutiara dan Sekawan Project
Febriska Noor Fitriana
Bakar Tanah Lab dan Salma Khoirunnisa
Suliswanto
Chandra Rosselinni dan Gabriela Fernandez
Widya R. Salsabila
Febri Anugerah dan Puan Pualam
Wikan Suryo Widowati
Desy Febrianti dan Kula Muda Project