Profil Penulis
Ripase Nostanta Purba, akrab dipanggil Ripa atau Ripase. Lahir dan tumbuh di Berastagi, Tanah Karo pada 17 Agustus dengan arti nama Republik Indonesia emPAt SEmbilan. Lulusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Medan dan Pengkajian Seni Lukis Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Saat ini berdomisili di Krapyak, Panggungharjo, Yogyakarta.
Ripa saat ini aktif berkegiatan sebagai kurator, penulis dan konten kreator. Memulai karir penulisannya di tahun 2020 sebagai kontributor lepas platform travel, kuliner dan budaya Brisik.id. Karir profesionalnya dimulai saat menjadi peserta Asana Bina Seni 2021 sebagai periset dan merespon pameran arsip 10 tahun Biennale Jogja bertajuk Game of Archive di Taman Budaya Yogyakarta. Setelahnya, ia menjadi penulis dan kurator independen untuk berbagai pameran seni rupa, konten kreator Buku Seni Rupa, penulis Jogja Art Weeks 2022-2023, kontributor untuk mojok.id, sudutkantin.com, IDN Times dan medium.com.
Sebagai kurator, Ripa saat ini sedang berfokus pada isu pangan dan budaya. Sejak tahun 2023 ia mulai tergugah untuk kembali menelusuri tentang hal yang tidak baik-baik saja dan tak kasatmata antara manusia dengan apa yang dikonsumsinya hari ini. Semakin berkembang menjadi kepedulian terhadap lingkungan dan iklim sejak mengetahui sebab akibat mulai tergerusnya warisan tradisi tanam menanam yang ramah alam oleh sistem pertanian industrial. Di mana memberi dampak pada bumi dan kehidupan generasi mendatang.
Isu budaya mulai didalaminya sejak menjadi pegiat manuskrip Batak atau Pustaha Laklak. Fenomena mulai berkurangnya intensitas menulis aksara Batak di kalangan anak muda dan ketidakpedulian pada benda-benda artefak yang kini banyak dikoleksi oleh museum dan kepemilikan personal orang luar negeri menjadi keresahan Ripa. Kini ia aktif mempelajari kembali aksara asli Batak terutama Karo dan menelusuri keberadaan artefak bersama pegiat lainnya di Kawan Pustaha. Repatriasi Pustaha Laklak pertamanya telah berhasil dilakukan pada April 2024 yang lalu oleh Konjen RI Hamburg Di Universitas Hamburg Jerman melalui daring dan kini manuskrip sudah kembali ke tanah air.
Ripa saat ini tengah membersamai beberapa kolektif antara lain konservasi, arsip dan aktivasi galeri Arteri Urna, pegiat manuskrip Batak di Kawan Pustaha, Lifepatch dan mengaktivasi pameran di @jalanjalanpameran. Selain kerja-kerja komunal, ia juga membersamai Sekolah Pagesangan sebagai relawan sejak tahun 2023. Ripa mengarsipkan kegiatan hariannya di Instagram @ripasenostanta, dan dapat dijangkau melalui surel [email protected]