Profil Penulis
Theresia Alit Kuniawati Unggul Pamungkas, yang akrab dipanggil sebagai Alit, lahir dan tumbuh di Surakarta. Merupakan lulusan Sastra Jawa Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sejak kecil sudah gemar membaca buku-buku cerita fiksi dan cerita anak-anak. Hal inilah yang kemudian menginspirasinya untuk menekuni dunia sunyi sastra Jawa. Beberapa karya geguritannya pernah dimuat dalam beberapa media lokal seperti geguritan bertajuk Kajeng Kliwon (2023), Jemparing Manah (2024), Kinuswa Kuswa (2024). Ia mendapat inspirasi dari perjalanan yang dilaluinya dari satu tempat ke tempat lain yang menjelma sebagai puisi. Pada saat kuliah ia mengerjakan penelitian untuk berupa kajian filologis dari naskah Sêrat Suluk Bango Buthak yang akhirnya ia gunakan sebagai tugas akhir dengan tajuk Sêrat Suluk Bango Buthak (Sebuah Tinjauan Filologis) pada tahun 2013, naskah manuskrip yang sama berhasil membawanya menyelesaikan pendidikan pascasarjana dengan tajuk Mendengarkan Suara Hening : Interpretasi atas Teks Suluk Bango Buthak pada tahun 2020. Pada saat kuliah ia aktif terlibat dalam berbagai kegiatan penulisan dan penelitian. Pernah terlibat menulis dalam beberapa buku seperti kumpulan esai Payung Tradisi Nusantara (2022), Dari Ganeça sampai Tari (2023). Di sela-sela kegiatannya, ia juga menjadi crafter, serta aktif dalam beberapa kegiatan yang berkaitan dengan sastra Jawa. Pada tahun 2024 tergabung sebagai seniman dalam pameran seni rupa Nawasena Aksara Jawa Kuna, yang mengusung karya bertajuk Ruwatan Urban. Karya ini menggunakan media sabun natural handmade, terinsipirasi oleh tradisi mandi nusantara serta tradisi purifikasi yang banyak termuat di teks-teks serta inskripsi kuno. Ia berusaha mengajak audience untuk memikirkan kembali keresahan ekologis yang terkait dengan produk pembersihan diri. Ia juga beberapa kali terlibat dalam perhelatan seni di kota Solo seperti Festival Payung Indonesia (2022 dan 2023), Hari Tari Dunia (2023), dan Festival Tas Nusantara (2024).