Profil Penulis
Sekar Atika Nurul Aini, lebih dikenal sebagai Atika lahir di Magelang tahun 1997. Atika merupakan lulusan Pendidikan Bahasa Daerah, Universitas Negeri Yogyakarta. Setelah lulus di tahun 2019, saat ini Ia memutuskan untuk melanjutkan studi pasca sarjananya di jurusan Kajian Budaya dan Media, Universitas Gadjah Mada. Proses perkenalannya dengan dunia seni dimulai sejak Ia bergabung dengan Komunitas Lima Gunung pada tahun 2010. Sejak saat itu Ia mulai tertarik untuk mengulik lebih dalam isu-isu lokalitas dengan bekerja bersama para seniman gunung. Setiap tahun Atika terlibat dalam penyelenggaraan Festival Lima Gunung yang diadakan bergantian diantara 5 gunung di Magelang, yaitu Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing dan Menoreh. Sejak tahun 2022 Atika mulai tertarik dengan praktik seni rupa dan setelah itu berkesempatan untuk menulis beberapa pameran kecil di Yogyakarta diantaranya : Soil Distortion dan Black Symptoms yang diadakan oleh kolektif Citrus Studio. Pada tahun 2023 tergabung dalam tim penulis/kurator Asana Bina Seni untuk pameran (Se)tempat dan ditahun yang sama, Ia juga menjadi kurator untuk pameran Tilas Laut sebagai salah satu bagian dari program Tonggo Teparo, Biennale Jogja 17. Di Magelang Atika juga bergabung dengan komunitas penyair kontemporer Kabupaten Magelang dalam Kilometer Nol serta Sastra Magelangan. Bersama komunitas ini Ia ikut urun tulisan dalam beberapa buku yaitu Sendhang Sungsang (2013), Antologi Puisi Kilometer Nol (2014), Antologi Puisi Taman di Seberang Ingatan (2020) serta buku antologi puisi tunggalnya Busyet (2015). Saat ini Atika aktif di beberapa media sosial diantaranya instagram : @_sekaratika dan surel : [email protected].