Konsep Karya
Karya-karya saya banyak berbicara tentang proyeksi diri, imaginasi dalam diri, atau pemikiran saya sendiri, terutama untuk melihat bagaimana seorang individu manusia berproses dalam kompleksitas kehidupan. Sekarang ini saya tertarik untuk mempelajari tentang batasan atas tubuh dan gagasan tentang ‘konsen’, dan dari situ saya menemukan video tentang performans Shibari/Kinbaku yang secara sederhana bisa dilihat sebagai seni mengikat diri dari Jepang. Saya merasa bentuk ini sangat menarik dan bagus sekali. Saya tertarik pada interaksi intim di antara para performer, yang penuh dengan afeksi, komunikasi dan respek. Saya kemudian membawanya lebih lanjut sebagai objek inanimate. Dengan simpul-simpul sebagaimana dalam Shibari, saya mencoba memberikan perasaan yang sama pada karya. Saya ingin pengunjung melihatnya sebagai seni, dan tidak menautkannya dengan aktivitas seksual.
Dari “Terikat Simpul”, saya mencoba mengelaborasi lebih jauh tentang batasan dan menciptakan rasa syukur ketika kita bisa bergerak sebebas yang kita mau, serta memahami kekuatan kita dan orang-orang lain.
Profil Seniman
I’m an art student based on Yogyakarta. Most of times I’m working with visual matters like paintings illustrations, videos, installations. I usually associate my work with myself such as self-projection, inner imagination, or my own thoughts. Currently I’m learning about boundaries about body and consent, then I found a video about Shibari / Kinbaku (beauty of tight binding) performance from Japan. I found it very pleasant and lovely. I can see the intimate interaction between the performers, it’s full of affection, communication, and respect. Then I proceed to bring it into inanimate objects. With the same knot in Shibari I tried to put the same feelings to the artwork. I hope people seeing this as a simply beauty art and not sexual activities.
From Terikat Simpul I tried to elaborate about boundaries and creating a sense of gratitude when we can move freely at will and understand about our own power and the others.