Pilah Pilih
Instalasi mixmedia
400 cm x 400 cm
2022
Konsep Karya
Penulis : Wikan Suryo Widowati
Masyarakat Jawa mengenal piwulang bobot bibit bebet dalam hal menentukan calon menantu yang tepat. Pada awalnya konsep piwulang bobot bibit bebet hanya dipakai oleh kaum priyayi Jawa yang memiliki pengaruh di daerahnya khususnya di dalam keraton. Setiap zaman melahirkan nilai-nilai dan wacana kebenarannya sendiri, namun perubahan itu tidak akan terjadi secara langsung.
Kula Muda menggambarkan bahwa piwulang bobot, bibit, bebet layaknya seperti proses jual beli atau serah terima antar keluarga. Proses itu seperti lamaran menurut mereka. Kula muda berusaha menginterpretasikan itu dengan performance art yaitu dengan interaksi antara Kula Muda dan penonton. Jika buah-buahan di karya ini diinterpretasikan sebagai Jangkepin Warni merujuk pada sempurnanya fisik seseorang. Sementara timbangan buah pada pasar buah ini adalah metafora dari menimbang nimbang mana yang baik dan buruk dalam memilih calon menantu mereka juga membawakan buah buahan yang memiliki kualitas yang berbeda beda, ini sebagai metafora tentang baik buruknya seseorang itu tergantung cara pandang memilih mana yang baik dan buruk.
Maka pada akhirnya dalam karya instalasi pilah pilih bibit bebet bobot sebagai alat kalibrasi bagi masyarakat jawa untuk memilih dan menentukan calon menantu yang tepat untuk anaknya. Kula Muda menginginkan bahwa sebagai generasi muda harus lebih awas dalam memilih jodoh, harapnya dengan adanya bibit bebet bobot dapat mempermudah kita dalam mencari jodoh. Seperti di pasar buah banyak sekali pilihan yang ada namun yang masuk ke kantong kresek kita adalah yang terbaik menurut kita dari sekian banyak buah yang ada dalam pasar itu.