Penulis Naskah : Erlina Rakhmawati | Sutradara : Verry Handayani | Pemeran : Siti Fauziah sebagai Bu Siti | Veronika Erlina Harimastuti sebagai Mbak Tika | Joanna Dyah sebagai Jeng Nana
Nunung Deni Puspitasari sebagai Bu Puspo | Erlina Rakhmawati sebagai Mbak Watik dan Gendis | Alexandrie Dolly sebagai Pak Alman, Pak Kamat, Tukang Paket, dan Mas Kempes
Tata Rekam Audio : Sasi Kirono dan Adhitiya Gillang Ramadhita |Tata Rekam Video : Nurrul Nelwan | Original Soundtrack : Nada Bicara | Tim Pendukung : Asmara Bangun
Bekerjasama dengan Forum Aktor Yogyakarta, dan Satrio Piningit Studio
Produksi Nada Bicara 2020
Drama Audio “Arisan Siasat” melihat potensi ruang konstruk “arisan” sebagai ruang pemberdayaan, penguatan, dan pembebasan perempuan. Dalam tatanan masyarakat / rumah tangga patriarkis beban kerja domestik sepenuhnya dipikul oleh perempuan. Apalagi dimasa pandemi, beban ganda lebih berat berkali lipat dialami oleh perempuan. Kebutuhan lebih atas sanitasi, sanitasi, mendampingi anak sekolah di rumah, gizi demi imun yang tinggi, belum lagi kebutuhan suami saat Work From Home atau mengurus orang tua, semuanya dibebankan pada perempuan.
Disamping itu, WHO melansir terdapat peningkatan sebesar 30% kasus Kekerasan Domestik terjadi selama pandemi. Begitu banyak tekanan ekonomi, psikis dari jiwa-jiwa yang dikarantina, ketidakpastian kebijakan dan ketidakpastian akan kapan wabah ini akan berakhir. Oleh karena itu, para ibu dan perempuan single menemukan ruang nyaman bercerita, berbagi apa saja dan saling menguatkan lewat arisan. Perempuan punya otoritas dengan mengatakan, “Sedang sibuk arisan, jangan ganggu!”, sehingga mengeksklusi laki-laki dan sesaat tidak diinterupsi oleh beban / tuntutan konstruk gender perempuan. Oleh suatu rezim, arisan menjadi ruang mendomestifikasi perempuan lewat narasi “ibu” dan “rumah tangga”. Dalam naskah ini, arisan disiasati sebagai ruang pemberdayaan, penguatan, dan pembebasan.
Sebuah panggilan video berkelompok diadakan oleh para perempuan anggota arisan Gang Ketimun. Panggilan video dilakukan untuk mensiasati kegiatan arisan yang tidak bisa dilakukan dalam temu kumpul seperti biasanya atas himbauan untuk melakukan jarak fisik selama wabah. Tatap muka panggilan video baru kali pertama dilakukan, diawali dengan adaptasi gawai yang tidak semua menguasainya. Selain itu, kehilangan sinyal dengan suara terputus-putus beberapa kali dialami, tetapi tidak mengurungkan semangat para perempuan ini untuk saling menjaga, saling memastikan kabar satu sama lain. Termasuk kegiatan arisan telah menyokong ekonomi keluarga masing-masing selama bertahun-tahun.
Profil Seniman
Erlina Rakhmawati adalah pegiat musik dan penulis naskah lakon independen. Kegelisahan utama yang membuatnya insomnia tentang angan-angan kesetaraan, toleransi keberagaman, dan cara-cara nirkekerasan untuk mencapainya. Tergabung dalam kolektif perform Nada Bicara (@nadabicara_) dan melahirkan karya lagu sejak tahun 2016. Sedangkan dalam naskah lakon, beberapa karya telah dipentaskan maupun direkam menjadi drama audio bersama Forum Aktor Yogyakarta dan Kulawarga Swarabawa Program Drama Radio Bahasa Jawa pada 2019 dan 2020.