Konsep Karya
Instalasi ini mengambil inspirasi bentuk dari lanskap tanah yang terbentuk pada wilayah lahan gambut yang diakibatkan dari praktik pembakaran ketika menyiapkan lahan pertanian. Pembakaran ini tampak sebagai sebuah peristiwa dramatis yang memberi efek besar pada tanah. Para petani melihat pembakaran sebagai upaya untuk menyuburkan tanah, tetapi sebenarnya api dan sisa pembakaran yang menyebar menimbulkan efek degradasi lingkungan yang cukup besar.
Instalasi tekstil yang saya ciptakan merupakan cara saya merekam kompleksitas atas lanskap dan struktur tanah lahan gambut pasca pembakaran, yang lebih jauh lagi menjadi refleksi saya atas persoalan lingkungan yang muncul dari sana. Saya menggunakan potongan kain yang dijahit dengan teknik korosi, yang merupakan representasi atas ego manusia terhadap lingkungan, juga gambaran kerusakan dan kelayakan yang diharapkan bisa diputus siklusnya, memasuki sebuah pembaharuan dan pertumbuhan.
Profil Seniman
Saya seniman tekstil berasal dari pulau borneo yang tinggal dan bekerja di Yogyakarta, menyelesaikan Pendidikan perguruan tinggi bidang tekstil di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Saya mengkaji makna tersembunyi yang bersinggungan dengan sensibilitas estetik tekstil, legitimasi dan implementasi.Dengan latar belakang eco-art, saya tertarik pada proses perubahan alami korosi besi sebagai pewarna tekstil yang mengarah pada kemungkinan tak terbatas. Bereksperimen dan mengeksplorasi tekstur dengan media tekstil yang berhubungan dengan detail lanskap, menjadi praktik dalam pembuatan karya saya saat ini. Beberapa tahun terakhir karya yang saya buat dalam bentuk 2 dimensi, 3 dimensi dan instalasi menggunakan karat besi sebagai pewarna pada kain, dan berkolaborasi dengan beberapa seniman patung salah satunya dengan judul karya “Andante Con Espressione” yang dipamerkan pada pameran Jogja Street Sculpture #3.