Tilas Laut
Seniman Kolektif : Tanglok Art
Variable Dimensions
Art Video
2023
Pada pameran Asana Bina Seni ini, Tanglok Art Forum akan memamerkan karyanya pada bulan September-Oktober 2023 yang akan berkolaborasi bersama tiga seniman rupa dari Kembang Jati Art House.
Kurator: Sekar Atika
Tilas Laut : Pengantar
Tanglok Art Forum adalah ruang kolaborasi dan pertukaran gagasan serta artistik lintas disiplin yang saat ini berbasis di Sampang, Madura. Mengusung nama Tanglok yang juga merupakan nama pelabuhan di Kecamatan Sampang, kolektif ini memusatkan perhatiannya pada isu-isu seputar kebudayaan kelautan atau pesisir. Bagi mereka, laut adalah tempat yang menyimpan banyak ingatan, dengan pesisir sebagai pintu pertemuan banyak orang dari berbagai bangsa melalui berbagai aktivitas.
Berawal dari pandangan jika laut merupakan saksi sejarah peradaban yang seharusnya dapat dijadikan sebagai subjek pengetahuan, pada rangkaian Asana Bina Seni 2023 Tanglok Art Forum mengusung tajuk Tilas Laut pada karyanya. Tilas Laut adalah sebuah perjalanan ziarah yang dilakukan untuk menapaktilasi kampung-kampung pesisir di sepanjang Pulau Madura. Beberapa perkampungan nelayan yang dikunjungi diantaranya : Tanglok (Sampang), Ketapang (Sampang), Pasean dan Pasongsongan (Sumenep), dan Branta (Pamekasan). Tilas Laut bermaksud mencari arsiran kebudayaan laut mulai dari ekosistem nelayan, pengetahuan lokal, kesenian dan praktik artistik yang hidup didalamnya. Karya ini juga berupaya melihat aspek ekonomi berupa niaga hasil laut, permasalahan ekologi hingga medan politik yang menyertai aspek-aspek tersebut.
Pada prosesnya karya ini diwujudkan melalui kerangka pendekatan riset dan penciptaan melalui (1) riset-performatif dan (2) pameran partisipatif. Pada riset performatifnya, teman-teman Tanglok menempatkan pantai sebagai situs sejarah. Oleh karena itu, proses riset ini akan berfokus pada pantai yang dihidupi oleh ekosistem masyarakat pesisir. Selain itu pengambilan foto dan video juga melibatkan masyarakat secara langsung. Sementara pameran partisipatif adalah wujud artikulasi artistik dari hasil riset yang sebelumnya sudah dilakukan.
Sependek perjalanan ziarah yang saat ini sudah dilakukan dan masih berlangsung, teman-teman Tanglok menemukan beberapa hal kaitannya dengan konteks lokal, teknologi maupun ekosistem pesisir. Pada pemberhentian di daerah Pasean dan Pasongsongan (Sumenep) teman- teman Tanglok .menjumpai perahu dengan akulturasi konstruksi daerah Sulawesi. disana juga ditemui beberapa bangunan dengan arsitektur Cina yang lekat. Hal itu menjadi penanda masuknya orang Cina ke Madura melalui Pelabuhan Pasongsongan yang memang sudah cukup tua. Lukisan bentangan alam pegunungan yang cukup mencolok pada dinding kapal serta beberapa kayu dari bangkai kapal juga ditemukan di sana. Pemberhentian di Pesisir Tanjung, mereka menjumpai banyak awak kapal yang ternyata bukan merupakan masyarakat pesisir namun masyarakat dalam yang notabene adalah masyarakat agraris. Sedangkan di daerah Ketapang terlihat masyarakat menggunakan tali tampar purna pakai yang disusun sebagai penghalang ombak. Ditemukan juga adanya perubahan fungsi pesisir dari yang sebelumnya sebagai tempat pembongkaran ikan, berubah menjadi tempat transit dari Pulau Mandangin ke Sampang yang saat ini dikenal dengan Pelabuhan Tanglok.
Beberapa arsip dan temuan dari perjalanan riset yang dilakukan menunjukan adanya keterkaitan antara peradaban laut dengan peradaban darat. Mereka sebenarnya tidak terpisahkan dan bahwa ada ikatan imaji kultural yang erat diantara keduanya dengan kapal sebagai bentuk keterhubungan. Perjalanan Tilas Laut masih akan terus berlangsung menyusuri beberapa titik pesisir dan/atau pelabuhan lainya di .Madura. Nantinya Pameran Partisipatif dari arsip-arsip dan temuan yang dihasilkan diantaranya foto, peralatan melaut, video, sketsa dan/atau lukisan. akan dipamerkan di Kembang Jati Art House pada bulan September 2023 dalam rangkaian paralel Pameran Biennale Jogja. Pameran ini akan berkolaborasi dengan beberapa seniman Yogyakarta diantaranya : Alwy, Iskandar dan Meuz Pras yang juga akan ikut serta merespon hasil riset Tilas Laut.
Profil Seniman Kolektif : Tanglok Art
Tanglok Art Forum adalah inisiatif seni yang berbasis di pesisir Sampang, Madura. Berfokus pada kebudayaan laut dan mengangkat narasi mengenai ekosistem maritim di Indonesia. Diinisiasi oleh sekawanan seniman muda asal Sampang diantaranya Hayat, Fadzil Sufina, dan Syamsul Arifin. Kolektif ini berdiri pada tahun 2020. Pada awalnya Tanglok merupakan tajuk/tema dalam sebuah festival perdananya yang berlangsung di tengah-tengah perkampungan nelayan Tanglok pada tahun 2019. Festival tersebut diinisiatori oleh Syamsul Arifin sekaligus sebagai penyelenggara.
Tanglok Art Forum terbuka dengan ruang pertemuan dan pertukaran gagasan dari ragam pengetahuan. Proyek yang telah diinisiasi antara lain, “Tanglok: Seni Rupa Pertunjukan” (2019) dan “Hari Ini Belajar Sejarah” (2022), sebagai bagian dari program Rimpang Nusantara yang diinisiasi oleh Cemeti Institut untuk Seni dan Masyarakat, didukung oleh program The Next Generation-Prince Claus Fund.