Bising Bisik Memori
Multimedia Interaktif
40 cm x 50 cm
2022
Konsep Karya
Penulis: Andika Wahyu
Proyek Bising Bisik Memori oleh Ali Azca ini berlandaskan pada dua hal, yaitu “visual” dan “audio” sebagai representasi ingatan personal. Dengan memanfaatkan aspek-aspek pelengkap dari ingatan seperti artefak digital, dan objek tanah yang dirangkai dalam bentuk instalasi interaktif dalam ruang gelap dan tata letak yang membangun suasana dramaturgi dilengkapi dengan rangkaian montase. Artefak semacam arsip yang dikumpulkan mengingatkan kita akan apa yang pernah terjadi di masa lalu, yaitu peristiwa Lumpur Lapindo. Seniman mengajak penonton untuk berkeliling kepada aspek-aspek personal yang selama ini tak pernah diketahui banyak orang, namun dengan rangkaian visual yang puitis dan getir. Karya video khususnya, membongkar ulang runutan peristiwa Lumpur Lapindo, dan perjalanan riset itu sendiri yang begitu personal bagi seniman dan para kontributornya.
Bising Bisik Memori bagaimanapun mencoba mempresentasikan sejarah yang bergerak secara parallel dalam berbagai medium yang merekamnya mulai dari penangkapan televisi, compact disc, rekaman suara, hingga video digital. Hal ini kemudian dilengkapi dengan ritus peralihan seniman dalam proses menyikapi ingatan antara yang nyata dan imajinasi. Disisi lain proyek ini merupakan kumpulan montase yang penemuannya terpisah secara tempat bahkan waktu namun justru menunjukan suatu pola yang terus berkembang terhadap pencarian ulang atas pertanyaan sejarah yang belum selesai, karena terjadi bias narasi antara yang fiksi dan yang faktual. Hingga akhirnya membentuk ruang laboratorium eksperimen dengan cara memenggal dikotomis media yang berorientasi kepada aksi dan nurani publik hari ini terhadap peristiwa Lapindo yang masih menyisakan luka bagi masyarakat.