Ibarat Telur Di Atas Kepalaku
Performance, Multimedia, Video Art
(Frame 1920x1080p, Rasio 16:9)
2022
Konsep Karya
Penulis: Andika Wahyu
Proyek performance Ela Mutiara ini berangkat dari peribahasa sunda, “Boga anak awewe mah asa nanggeuy enog dina sirah” atau jika diterjemahkan: “mempunyai anak perempuan itu seperti membawa telur di atas kepala”. Sebuah peribahasa yang jelas merujuk pada tanggung jawab besar bagi seorang ibu yang memiliki anak perempuan. Tak jarang peribahasa tersebut juga merujuk pada peristiwa hamil di luar nikah sebagai suatu peringatan bahwa, kesalahan dan counter narasi dalam merawat anak perempuan bisa berakhir dengan orang tua (terutama Ibu) akan mendapatkan hukuman sosial. Sebagai refleksi dan solidaritas terhadap perempuan yang memiliki banyak sekali layer dalam posisinya di masyarakat, baik ketika ia anak-anak, remaja, bahkan saat menjadi orang tua seolah tanggung jawab dalam mengurus anak hanya dibebankan kepada Ibu saja. Dan seringkali hal ini membuat konsep pernikahan menjadi dangkal dan bergeser dari kesakralannya sendiri. Padahal dalam pernikahan, seorang Bapak juga memiliki tanggung jawab yang sama. Hal inilah yang kemudian berusaha direfleksikan melalui media tubuh dan telur.
Berkolaborasi dengan para performer dari berbagai wilayah di Indonesia, tubuh dan telur yang terus berada diatas kepala, genggaman, dan realitas fisiknya berusaha menggaris bawahi keadaan bahwa dimanapun, kapanpun, dan siapapun perempuan ataupun laki-laki akan terikat pada otoritas norma keluarga dan masyarakat. Karya ini juga akan menyusuri lebih dalam lagi perjalanan emosi dan tubuh yang terus berulang dalam konteks keterikatan antara perempuan dan laki-laki, yang selama ini selalu dianggap menjadi jalan pintas untuk terhindari dari “aib” yang mengancam otoritas normatif tadi melalui proyeksi digital. Disisi lain seniman juga turut andil dalam mengkritisi kemapanan otoritas tradisi yang dibangun peribahasa hingga menghasilkan stigma sosial dalam pernikahan, dan penghilangan paksa otoritas individu terhadap hak-haknya.