Maluca: Innocent Sin
Animasi Digital, Paint on wood
150 x 250 cm (Animasi), 50 x 50 x 50 cm (box)
2022
Konsep Karya
Penulis: Febriska Noor Fitriana
Fenomena konsumerisme di kalangan generasi muda semakin terpampang nyata sejalan dengan roda kapitalisme dunia yang terus bergerak. Dalam karya Salma berjudul Maluca: Innocent Sin, terdapat tokoh utama Maluca yang dikelilingi oleh potongan-potongan tubuh berupa tangan dan tengkorak manusia. Kesan yang diilustrasikan pada tokoh Maluca adalah sebuah makhluk yang ceria dan protagonist dari kacamata morfologi visualnya. Akan tetapi, seniman justru menghadirkan pesan kontradiktif dari menggemaskannya karakter Maluca tersebut. Dalam hal ini, suasana mencekam, karakter sadistik, dan hasrat untuk terus melakukan pembunuhan hingga korban berjatuhan merupakan kekuatan visual yang akan disampaikan kepada pengamat.
Penokohan Maluca merupakan analogi dari generasi muda yang terpapar konsumerisme dari segi mode busana. Konsumerisme tersebut didukung dari berbagai aspek. Salah satunya adalah derasnya paket-paket busana bekas dengan merk superior yang dengan mudahnya menembus pasar di Indonesia. Eksistensi pakaian bekas dengan merk superior digadang memiliki kekuatan mode yang luar biasa untuk menggeser tren dan selera para generasi muda. Generasi muda akan berupaya segigih mungkin untuk memenuhi parameter bergaya maka kamu ada melalui padu padan busana terkini. Potongan tubuh pada karya yang ditampilkan merupakan hasil dari pembantaian yang dilakukan Maluca dengan tujuan untuk bersenang-senang saja. Hal tersebut menjadi cerminan dari adanya identitas diri yang terkikis karena mengupayakan identitas lain yang sejatinya belum tentu sejalan dengan pilihan