Bulan Datang Bulan
Mix media (instalasi)
620 x 620 cm
2022
Konsep Karya
Penulis: Widya R. Salsabila
Puan Pualam menjadi salah satu contoh komunitas yang memantik harapan publik kesenian atas ruang yang lebih sensitif gender. Mereka terbentuk atas semangat yang seirama dan sederhana: keterdesakan untuk menciptakan ruang berdialog bagi seniman perempuan. Puan Pualam menyuguhkan Bulan Datang Bulan, karya instalasi yang mengungkap pengalaman ketubuhan dalam siklus menstruasi dan pergolakan yang mengelilinginya. Menstruasi bukan merupakan sebuah fenomena biologis semata, ia merupakan sebuah pengalaman bersama antara perempuan dan beberapa gender marjinal yang membentuk kesan, lantas pengetahuan tertentu, atas realitas yang mengelilinginya. Dalam beberapa tradisi keagamaan, semisal, orang yang sedang mengalami menstruasi dilarang untuk melakukan ritual peribadatan. Terdapat sebuah “pemahaman umum” pula di mana orang-orang dilarang berbicara tentang menstruasi di muka umum. Menstruasi, pada budaya yang populer di Pulau Jawa setidaknya, menjadi sebuah “pertanda” fatalistik bahwa perempuan digariskan untuk berdosa dan, maka, diasingkan dari dunia.
Dari berbagai dialog, lantas kata kunci isolasi menjadi salah satu kegentingan dalam Bulan Datang Bulan. Keterasingan yang sedemikian rupa sistematis menyisakan gejolak personal dalam batin tiap-tiap individu yang memiliki rahim. Pengalaman kolektif atas isolasi dan keterasingan lantas terus bertumbuh di antara perempuan dan gender marjinal sebagai sebuah medan pengetahuan untuk mencipta bersama, sekaligus bertahan bersama. Terus-menerus.